Kalo dak di suruh mak nutup pager….
Mungkin aku lupa bahwa masih ada kehidupan di luar sana….
Menatap lampu jalan.. kendara’an lalu lalang…
Dan semilir angin sejuk yang memberi sedikit ruang…
Warung di seberang
jalan masih terang…
Beberapa orang masih
setia di sana…
Dan…
Terompet yang terus
hingar –bingar memekakkan telinga dan memecahkan konsentrasi itu masih di
sana..
Menunggu pelanggan… menunggu tahun baru tiba..
(bicara Tahun Baru, walau beberapa kali menjalani nya,
sungguh.. aku lebih senang tidur saja di rumah, menonton Film di kamar
dari pada sesak napas, atau kelelahan tak berguna...
anggap la aku munafik,
tp jauh di lubuk hati paling dalam itulah yang aku rasa....
terkhusus untuk tahun ini,
aku sungguh bosan hingar bingar...
tak suka berlelah-lelah...
kalo la boleh memilih.. tidur, nonton film dan bercengkrama dengan keluarga adalah satu-satunya yang aku rindu di bulan-bulan sibuk ini)
Agh… inilah kehidupan seutuhnya..
Dan aku hampir lupa untuk beberapa saat…
akibat otak yang
semakin panas..
Cemas yang mendera…
Jatuh kelelahan ketika
tengah malam sudah berlalu berjam-jam…
Maka…
Satu hal yang benar-benar ku sadari..
Ini adalah bagian dari episode hidup yang harus di jalani..
Nb :
sepertinya nutup pager adalah salah satu obat jitu pelepas lelah...
ok mak.. ku mohon jgn manyun lagi soal pager...
besok-besok aku akan berusaha lebih baik..
sungguh menutup pagar adalah kegiatan menarik pemulih jiwa...
*catatan stress.. ketika otak semakin penat.. maka malam ini saja..
aku cuti dulu ya' skripsi.... ^_^*