Kemarin malam kau masih merasa seperti ini...
kemarin lusa, ketika malam juga
begitu..
malam Ini juga begitu...
lalu kautanya pada hati...
apa yang kau inginkan...
mencaci, memaki, menangis atau marah...
kau yang merasa di bodohi..
kau yang merasa bahwa ini tak adil
untuk mu..
kau yang merasa, seakan-akan smua hanya
kau yang tak mengerti, tak paham,
...dan terikat dalam sebuah lingkaran
yang kau sendiri tak paham begaimana ini terjadi
...dan mulai gelisah bagaimana
mengakhirinya...
kau... menghabiskan malam-malam terakhir ini..
duduk diam, termangu, kecewa..dan
lagi-lagi merasa di bodohi...
amarah masih terselip liar dalam relung
hatimu..
untuk sebuah tanya yang tak pernah
terjwab..
untuh tiap kemungkinan yang semakin
sesak dan membelit...
ketika malam semakin beranjak..dan
Amarah semakin menari-nari, menghambur tak terbendung...
hampir saja membuat mu menuding dengan
pasti... berteriak-teriak bagai pesakitan penuh dendam...
kau paksa mata mu terpejam...
kau paksa jalang di hati mu
terkungkung...
oleh kabut gelap malam...
oleh gulita yang berputar tanpa titik
dan celah...
ketika pagi itu datang...
kau menemukan lagi... hati mu yang
hampir hilang..
yah..kau bukan pengecut yang tak berani
bicara dan meneriak kan isi hatimu
hanya saja...
kau butuh waktu membedakan, memahami
dan memaknai..apakah tak ada salah mu terselip disana..
lalu ketika smpai di titik nadir...
byarkan waktu menjwab semua galau mu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar