Halaman

Sabtu, 22 Oktober 2011

Maka ni’mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?


Tuhan….

Beberapa waktu lalu, kuhabiskan Maghrib-ku d Kantin dengan tawa lepas, dan guyonan gila tak bermoral
Kemarin lalu, kuhabiskan Maghrib-ku d sebuah pusat perbelanjaan, dan lagi-lagi dengan tawa lepas dan guyonan tak bermoral
Satu waktu aku jg kerap kali menghabiskan Maghrib-ku d tengah jalan raya diantara hiruk-pikuk dan deru kendara’an
Bahkan hari ini, aku duduk d tingkat 2 sebuah gedung, menikmati segelas minuman smbil menatap keluar jendela… menikmati senja, melihat kelap-kelip lampu jalan…begitu terpana, begitu indah…padahal saat itu, adzan sedang bergema..memanggil ku untuk datang kepada-MU…

Agh… Tuhan-ku, betapa malu diri-ku, betapa ingin ku menangis…aku yang hina, aku yang acap kali melupakan-MU… aku yang tak tau bersyukur ini… bahkan hampir tyap hari mengeluh kan berbagai hal..

Aku mengeluh tentang keluarga-ku, padahal engkau menitipkan-ku pada Ayah yang hangat, Ibu yang perhatian dan sodara-sodara yang sedetikpun tak pernah melepaskan gengaman tangan mereka untuk tetap menjaga seorang adik manja yang keras kepala seperti ku…. Pernah kah aku sadar..diluar sana puluhan anak terlantar, tak punya keluarga..tak pernah merasakan hangat nya pelukan ayah, lembutnya belaian ibu atau nyamannya perlindungan seorang kakak

Aku mengeluh tentang materi yang tak pernah cukup, padahal sekalipun aku tak pernah kekurangan pakaian, makanan, dan kebutuhan lain yang selalu engkau berikan lewat tangan-tangan orang yang menyayangi ku..pernah kah aku menyadari, ketika aku mengeluh tentang Komputer yang butuh d-upgrade, Seri Hary Potter yang mahal yang tak sanggup aku beli dengan uang saku, atau laptop dengan spek terbaik incaran ku…. Jutaa’an orang diluar sna sedang mencoba bertahan hidup dengan sisa-sisa makanan yang dibuang, rumah kotak beratap langit untuk tidur, atau terlunta-lunta di jalan berhari-hari tanpa makan, tanpa tempat tinggal dan kesakitan yang amat sangat..

Aku mengeluh untuk hidup ku yang tak sempurna, ketika aku melihat orang lain bisa lebih baik dari ku…aku iri, aku benci, aku kerap kali menyalahkan kea’adaan, mengedapankan kelemah-ku… Padahal..pernahkah aku sedikit saja mau berfikir dan memposisikan diri sebgai orang yang kutatap penuh iri..Bagaimana mereka berjuang, bagaimana melewati kepahitan dengan tetap tegar dan penuh kesyukuran atas nikmat yang telah Tuhan berikan kepada mereka….

Aghh…Tuhanku yang Maha pengsih lagi maha penyayang… betapa hambaMu ini tidak pernah bersyukur, betapa hambaMu yang tak tau malu ini, tak pernah sadar begitu banyak nikmat yang telah engkau berikan…… Ya Allah ya Rabb, izinkan aku yang tak tau malu ini memohon satu hal padamu… “JANGAN TINGGAL KAN AKU…. YA RABB..TUNJUKKAN AKU JALAN MU, JADIKAN LAH AKU KAUMMU YANG TAU BERSYUKUR"

 "fabiayyi ala i rabbikuma tukadziban" (Maka ni’mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?).  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar