Halaman

Senin, 26 Maret 2012

NIPAH..Manfaat dari daun Hingga Akar, dengan BIO ETANOL nya yang menjanjikan !!!


Nipah di sepanjang aliran sungai batang hari

 Habis Pulang kampong, di sepanjang aliran sungai di daerah Mendahara Ilir, Kec Mendahara, Kab Tanjabtim, aku temukan pohon NIPAH yang banyak tumbuh di sepanjang aliran sungai diantara rimbunnya pohon bakau.  Suddenly, I realize about something.Tuhan tidak akan pernah menciptakan sesuatu tanpa manfaat kan?? Bagaimana dengan Tumbuhan satu ini, seberapa besar pemanfaatan nya??”    so… I try to search it in google,  finally I found it… and it's really-really  awesome, mendapati Tanaman berharga ini tumbuh di kampong kecil ku…  


NIPAH, atau  yang dalam bahasa latin dikenal dengan Nypa fruticans,  atau dalam bahasa inggris dikenal dengan nipa palm atau mangrove palm  adalah salah satu tanaman yang akan  banyak ditemui di daerah di daerah rawa yang berair payau atau daerah pasang surut di dekat pantai. Tidak aneh jika Pohon yang biasa   tumbuh di lingkungan hutan bakau  ini ditemukan  sepanjang garis pesisir Samudera Hindia hingga  Samudera Pasifik, khususnya di antara Bangladesh hingga pulau-pulau di Pasifik.  Nipah termasuk jenis tumbuhan yang terancam punah di Singapura.(wewwww…..)

  • Secara fisik, Nipah dapat di deskripsikan sebagai berikut :
Batang pohon nipah menjalar di tanah, membentuk rimpang yang terendam oleh lumpur. Akar serabutnya dapat mencapai panjang 13 m. Karena perakaran nipah ini hanya terletak dalam lumpur yang sifatnya labil maka rumpun-rumpun nipah dapat dihanyutkan oleh air sampai ke laut.
Panjang anak daun dapat mencapai 100 cm dan lebar daun 4-7 cm. Daun nipah yang sudah tua berwarna hijau, sedangkan daunnya yang masih muda berwarna kuning, menyerupai janur kelapa. Banyaknya anak daun dalam tiap ental mencapai 25-100 helai.
Karangan bunga majemuk muncul di ketiak daun, berumah satu, dengan bunga betina terkumpul di ujung membentuk bola dan bunga jantan tersusun dalam malai serupa untai, merah, jingga atau kuning pada cabang di bawahnya. Setiap untai mempunyai 4-5 bulir bunga jantan yang panjangnya mencapai 5 cm.
Buah nipah bulat telur dan gepeng dengan 2-3 rusuk, berwarna coklat kemerahan. Panjangnya sekitar 13 cm dengan lebar 11 cm. Buah berkelompok membentuk bola berdiameter sekitar 30 cm. Dalam satu tandan, dapat terdiri antara 30-50 butir buah.


  • Pemanfaatan Nipah
1.    Daun Nipah,
Daun nipah yang telah tua banyak dimanfaatkan secara tradisional untuk membuat atap rumah yang daya tahannya mencapai 3-5 tahun. Daun nipah yang masih muda mirip janur kelapa, dapat dianyam untuk membuat dinding rumah yang disebut kajang. Daun nipah juga dapat dianyam untuk membuat tikar, tas, topi dan aneka keranjang anyaman. Di Sumatra, pada masa silam daun nipah yang muda (dinamai pucuk) dijadikan daun rokok --yaitu lembaran pembungkus untuk melinting tembakau-- setelah dikelupas kulit arinya yang tipis, dijemur kering, dikelantang untuk memutihkannya dan kemudian dipotong-potong sesuai ukuran rokok. Beberapa naskah lama Nusantara juga menggunakan daun nipah sebagai alas tulis, bukannya daun lontar.
1.    Tangkai daun dan Pelepah,
Tangkai daun dan pelepah nipah dapat digunakan sebagai bahan kayu bakar yang baik. Pelepah daun nipah juga mengandung selulosa yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pulp (bubur kertas). Lidinya dapat digunakan untuk sapu, bahan anyam-anyaman dan tali.
2.    Umbut dan Buah
Umbut nipah dan buah yang muda dapat dimakan. Biji buah nipah yang muda, yang disebut tembatuk, mirip dengan kolang-kaling (buah atep), dan juga diberi nama attap chee ("chee" berarti "biji" menurut dialek China tertentu). Sedangkan buah yang sudah tua bisa ditumbuk untuk dijadikan tepung.
3.    Akar
Di Kalimantan arang dari akar nipah digunakan untuk obat sakit gigi dan sakit kepala.
4.    Nira Pohon Nipah
Nipah dapat pula disadap niranya, yakni cairan manis yang diperoleh dari tandan bunga yang belum mekar. Nira yang dikeringkan dengan dimasak dipasarkan sebagai gula nipah (palm sugar). Dari hasil oksidasi gula nipah dapat dihasilkan cuka. Di Pulau Rote dan Sawu, Nusa Tenggara Timur, nira nipah diberikan ke ternak babi di musim kemarau. Konon, hal ini bisa memberikan rasa manis pada daging babi.
Di Filipina dan juga di Papua, nira ini diperam untuk menghasilkan semacam tuak yang dinamakan tuba (dalam bahasa Filipina). Fermentasi lebih lanjut dari tuba akan menghasilkan cuka. Di Malaysia, nira nipah dibuat sebagai bahan baku BioEtanol yang dapat dijadikan bahan bakar nabati pengganti bahan bakar minyak bumi. BioEtanol yang dapat dihasilkan adalah sekitar 11.000 liter/ha/tahun, jauh lebih unggul dibandingkan kelapa sawit (5.000 liter/ha/tahun).
Nipah merupakan salah satu spesies utama penyusun hutan mangrove dengan komposisi sekitar 30 %. Saat ini, Luas hutan mangrove Indonesia antara 2,5 hingga 4,5 juta hektar dan merupakan mangrove terluas di dunia melebihi Brazil (1,3 juta ha), Nigeria (1,1 juta ha) dan Australia (0,97 ha). Dengan mengambil 30 % hutan mangrove sebagai hutan nipah, maka diperkirakan terdapat  sekitar 0,75 -1,35 juta hektar hutan nipah di Indonesia. Wow!!
Jika di lakukan perhitungan..
  • Rata-rata setiap pelepah nipah menghasilkan nira sebanyak 0,5 L per hari
  • Dalam satu tahun, setiap malay pohon dapat disadap hingga 3 bulan, dengan demikian rata-rata produktivitas tiap malay nipah adalah sebesar:
=0,5 L/hari x 90 hari = 45 L/th
  • Jumlah pohon nipah yang efektif adalah 3000 pohon per hektar dan semakin rapat maka pohon nipah tidak akan mengahsilkan mayang. Dalam suatu lahan pun biasanya tidak 100% pohon nipah menghasilkan mayang, biasanya sekitar 40 % saja, dengan demikian, nira yang dihasilkan:
= 40% x 3000 x 45 L = 54.000 L/ha/th
  • Jika seandainya nira tersebut dimanfaatkan untuk produksi bioetanol, maka kemungkinan kadar alkohol yang dihasilkan adalah 6-7%, walaupun ada beberapa mikroba yang tahan hingga 9%-vol dan secara teoritik bisa menhasilkan hingga 13 %-vol, tetapi yang paling memungkinkan adalah 6-7%-vol. dengan demikian:
= 54.000 x 7% x 100/95 = 3978 L ≈ 4000 L/ha/th
  • Dengan luas sekitar 0,75-1,35 juta hektar hutan nipah di Indonesia, maka Negara kita berpotensi mengahsilkan bioetanol sebesar:
= 4000 L/ha x 0,75 juta ha = 3000 juta Liter = 3 juta kL

WAWWWWWW… really awesome, isn't ??  Betapa tumbuhan yang menyimpan  begitu banyak manfaat, terutama BIO ETANOL yang dapat di gunakan sebagai bahan bakar pengganti , MINYAK BUMI yang  mulai terancam habis , nyatanya belum di manfaatkan secara penuh.. dan hanya dibiarkan tumbuh tanpa perhatian.  Tapi, jika dilihat salah satu fungsi utama NIPAH ,sebagai pohon penahan gelombang air laut  mungkin memang lebih baik jika dibiarkan begitu saja, mengingat seringkali pemanfa’atan alam tidak di barengi dengan pelestarian kearah yang lebih baik. 


Nipah dengan daun yang mulai mati
Buah Nipah
Nipah di antara pohon bakau
Penduduk sudah terbiasa dengan Nipah di sepanjang pemandangan sungai




SUMBER :

2 komentar: