Halaman

Kamis, 22 Desember 2011

Desemberku

Desember ku itu jatuh pada tanggal 22, tepat nya satu hari lalu
bertepatan dengan hari Ibu..
syukur ku atas hari itu adalah, aku lahir di saat orang-orang merayakan dan menyuarakan rasa sayang mereka pada Ibu nya.. dan beberpa puluh tahun silam, aku pernah menjadi hadiah spesial Ibu di hari ibu..

Bulan Desember ini, angin desember begitu kencang menusuk kulit
Bahkan di awal desember, pertahanan ku pecah..dan jatuh terduduk berselubung kesedihan yang mencekam
tapi, aku tau..bahkan diantara dingin nya yang mencekam, masih ada hangat di beberapa waktu..
begitu pula aku melalui nya.. paling tidak, aku masih mendapat kehangatan dari beberapa sisi kehidupan

Yah..desember ku kali ini, terasa pahit.. antara puluhan yang mengucap selamat dan do'a.. tak ku temukan mereka yang sangat kuharap menghadiahkan do'a tulus kepada ku..ntah itu hanya melalui wall jejaring sosial, sms atau tatap muka langsung..
ku tanya pada hati... "apa aku kecewa ??"
yah..aku kecewa dengan sangat, merasa tak berarti, semakin kecil dan ditinggalkan
ku tanya lagi pada hati .. "apa aku marah ??"
aku diam sejenak, memaknai diri.. tp, sepertinya tidak.. mereka dulu dan yang ada sekarang adalah orang-orang yang pernah begitu berharga.. jika lah mereka tak seperti biasa, mungkin saja salah itu ada pada ku.. dan, apa yang terjadi di desember ku ini bukanlah hal yang perlu ku cemaskan dan kukhawatirkan teramat sangat..

Hidup memang terasa gamang dan sulit akhir-akhir ini, yang aku lihat satu persatu semua semakin menjauh dan aku semakin sendirian.. kadang jenuh begitu mencekam saat permasalahan tak kunjung usai, saat debat panjang dalam pikiran tentang bagaimana menjalani hari yang seperti nya tampak semu, penuh teka-teki dan nyaris tanpa tujuan atau bagaimana menyonsong masa depan nanti.
Maka, mereka yang membuat kecewa itu, semakin terasa tak berarti....toh, orang-orang silih berganti datang dan pergi dalam kehidupan.. mereka yang benar menganggap mu berarti akan tinggal dan menemani langkahmu.. Mungkin hari ini mereka lupa, mungkin hari ini mereka tak ada.. mungkin hari ini , hanya kau yang tak menyadarinya bahwa sebenarya mereka ada...hanya saja mata hati  mu tak pernah secara sehat belajar melihat, akibat hati gundah yang tak kunjung usai

Dalam desemberku, aku tercenung.. sepanjang malam..menatap langit-langit kamar berwarna putih yang tersamar oleh gelapnya kamar. Menata kembali ingatan-ingatan, melihat apa-apa yang berulangkali membuat aku semakin gundah tak menentu, mencoba memaknai arti kehidupan yang sedang kujalani yang semakin terasa gamang tak menentu
dan waktu melontarkan ku ke desember 5 tahun lalu dimana aku benar merasa lebih sakit dari ini, terpuruk dalam dan hampir lupa cara kembali sampai aku berdiri tegak dan mendapatkan desemberku tahun lalu dimana  aku dikelilingi orang-orang hangat  dan aku sedang mengejar sebuah harapan, aku tertatih tp tetap punya semangat..aku lelah tapi merasa sangat hidup...
lalu lihatla, apa yang kulakukan desember ini.. aku hanya berjalan tanpa arah, kemana harapan ku itu... sudah aus kah..??!! atau aku terlalu terlena dengan beberapa rasa kecewa atas kehilangan atau asa-asa sederhana yang tidak tercapai, kemudian berubah menjadi bumerang yang terus berputar menghantam dalam sebuah galau panjang tentang bagaimana aku menghadapi esok..??!
sebenarnya apa yang sedang kulakukan....??!! "TAK ADA."

hahhh... cukup sudah, harapan itu dan orang-orang hangat itu tak akan pernah kembali, jika aku terus duduk dan berkecamuk dalam pikiran..
aku bangkit dari tempat tidur yang semakin ringsek karena terlalu sering di tiduri, menyeka sisa air mata.. dan menyalakan lampu..
baiklah, mari sekali lagi mencoba, mari sekali lagi belajar memupuk harapan..
lupakan saja apa-apa yang begitu menyakitkan dan kehilangan..
lupakan saja apa-apa yang terus membuat kecewa..
lupakan saja apa-apa yang membuat asa kecil itu hilang tanpa bekas..
hidup terus berlanjut..

Tuhan tidak tidur...
"aku butuh berusaha, aku tak boleh terus begini.. hidup tidak sekedar untuk dipikirkan, tapi dilakukan dan diperjuangkan..aku bukan makhluk pesimis.. paling tidak, aku masih punya orang tua yang wajib aku buat tersenyum bangga... byrlah yang semakin berlalu jauh meninggalkan.. sendirian itu bukan berarti kalah, disisihkan dan ditinggalkan.. mari tidak menyalahkan.. buktikan lah..pada diri, kau masih bisa.. semua akan baik-baik saja,  SEMANGAT..."

dan pada Tuhan ku panjatkan Do'A
"Tuhan di desember ku ini, bantu aku berdiri, ingat kan aku..dekat kan aku kepada mu..bantu aku melupakan apa-apa yang membuat luka.. Ingatkan aku untuk berusaha, dan bangunkan aku ketika aku mulai malas dan merasa lemah..jangan jadikan aku umat mu yang tak berguna yang hanya bisa duduk pasrah dan terus menyalahkan keada'an.. bantu aku membuat aku bangga, ats diri ku sendiri.."



Tidak ada komentar:

Posting Komentar